Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah
Salah satu kelemahan koperasi dan Koperasi Unit Desa (KUD), khususnya di Kabupaten Pontianak yaitu dalam hal pengelolaan manajemen, baik itu manajemen organisasi maupun manajemen usaha yang merupakan aktivitas penting sebagai faktor utama dalam menggerakkan roda organisasi yang berbasis ekonomi kerakyatan. Apalagi di tengah-tengah kondisi perekonomian sekarang ini, dimana pengaruh ekonomi global, perdagangan bebas serta persaingan usaha yang sangat konflik dan kompetitif, sehingga para pelaku ekonomi termasuklah pengelola koperasi dituntut untuk lebih profesional dan mampu berkompetisi dengan pelaku ekonomi lainnya.
Untuk itu, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Pontianak, Rabu (20/2), kemarin menggelar Pelatihan Pengolahan Manajemen Koperasi bagi seluruh anggota koperasi Se-Kabupaten Pontianak di Gedung PGRI Mempawah, yang dibuka langsung Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM.
“Suatu koperasi akan berkembang bilamana koperasi tersebut didukung dan dibangun sepenuhnya oleh para anggotanya, karena koperasi adalah milik seluruh anggota, sedangkan pemerintah adalah sebagai pembina untuk memajukan wadah koperasi tersebut sebagai organisasi perekonomian kerakyatan. Sebagaimana diketahui sekarang ini pemerintah sangat menaruh perhatian yang cukup besar terhadap pengembangan perkoperasian di tanah air, yaitu melaui program penguatan modal usaha dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan bagi pengurus koperasi,” kata Agus salim, saat menyampaikan sambutannya di depan para peserta pelatihan.
Lanjutnya lagi, Agus Salim, menjelaskan, melalui program penguatan modal tahun 2007 Kabupaten Pontianak telah mendapatkan bantuan penguatan modal usaha sebesar Rp. 6. 079 miliar dari pemerintah pusat. Bantuan penguatan modal tersebut diberikan kepada 21 KUD yang ada di Kabupaten Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya. Namun upaya-upaya tersebut masih perlu didukung dan kerjasama dengan pihak BUMN, BUMD dan Perbankan dalam rangka lebih memperkuat usaha koperasi dan UKM. Disamping itu juga dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, beberpa pengurus koperasi di Kabupaten Pontianak telah ikut serta dalam pelatihan yang diadakan oleh pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yaitu, Pelatihan manajemen pengelolaan koperasi, Pelatihan kewirausahaan bagi pengelola koperasi, Pelatihan Manajemen usaha kecil bagi pengelola koperasi dan UKM, Pelatihan manajemen simpan pinjam, Pelatihan kelapa terpadu, Pelatihan peternak sapi.
“Koperasi sebagai pelaku usaha dalam suatu negara mutlak diperlukan dalam rangka menumbuhkembangkan ekonomi sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan selain peran serta pemerintah yang berfungsi sebagai fasilitator maupun regulator. Salah satu kelemahan yang masih dirasakan dalam rangka memajukan koperasi adalah masih lemahnya manajemen perkoperasian, maka dari itu sangat mendukung pelatihan yang dilaksanakan Dinas Perindagkop menyelenggarakan pelatihan manajemen bagi pengurus dan pengelola koperasi ini,” katanya.
Dan melalui pelatihan tersebut, Agus Salim, mengharapkan melalui pelatihan manajemen ini akan meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pengurus dan pengelola koperasi, sehingga mampu mengelola koperasi dengan baik dan berkembang untuk masa-masa yang akan datang. Apalagi Pemerintah Kabupaten Pontianak bersama PT. PNM telah menandatangani kesepakatan untuk membentuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tujuannya untuk meningkatkan usaha-usaha mikro, dimana nantinya koperasi akan menjadi wadah kolektor terhadap para pelaku-pelaku usaha kecil menengah (UKM) tersebut yang tentunya dalam ha lini adalah koperasi yang sehat dan akuntable dan untuk itu mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bank tersebut sudah dapat diwujudkan.
“Koperasi sebagai ekonomi yang berbasis pada kerakyatan diharapkan mampu tampil dalam membangun perekonomian nasional diberbagai sektor pada semua tingkatan lini, baik regional, nasional maupun internasional,” harapnya.
0 komentar:
Posting Komentar