Sabtu, 16 Februari 2008

Syukuran Tanam Padi Perdana Di Desa SBBL

Syukuran
Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, MM, menghadiri acara syukuran tanam padi perdana di Desa Bakau Besar Laut.

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah

Tradisi mengadakan acara tolak bala di lokasi persawahan untuk penaman padi perdana di Desa Sungai Bakau Besar Laut rutin dilakukan setiap musim tanam tiba. Namun tahun 2008 terasa begitu sangat spesial bagi para petani karena dihadiri oleh Bapak Bupati Potianak, Drs. H. Agus salim, MM, didampingi Camat Sungai Pinyuh, Gusti Hadriyani, S.Sos, dan Kabid Kebersihan Pekerjaan Umum Kabupaten Pontianak, H. Ibrahim Tahir di pematang lahan persawahan, Jumat (11/1), kemarin.


Kedatangan tokoh-tokoh Kabupaten Pontianak tersebut sangat membuat masyarakat begitu dekat dengan pemimpin Kabupaten Pontianak tersebut, selain itu juga acara diiringi dengan pembacaan doa untuk menghindari musibah supaya dari bencana alam dan serangan hama terhadap tanaman padi. Kegiatan juga dilanjutkan acara makan-makan bersama pulut kuning, ayam panggang, kue apam dan makanan yang menjadi ciri khas adat-istiadat acara seperti ketupat.

Bupati Pontianak, Drs. H. Agus Salim, dalam pertemuan tersebut, mengatakan, penyemaian, penanaman padi secara serentak merupakan kegiatan postif karena dengan melakukan tanam bersama segala jenis hama padi dapat diatasi seperti hama tikus, hama pipit dan jenis hama lainnya. Dan pemerintah Kabupaten Pontianak juga menerima permohonan mesin perontok padi dari masyarakat untuk menjaga kualitas padi tetap baik.

“Dengan syukuran tolak bala ini, semoga Allah SWT meridhoi segala usaha kita sehingga produksi padi semakin meningkat dan minimal harga padi tahun 2008 ini juga semakin meningkat sehingga ibu dan bapak petani tidak lagi hanya menanam cukup untuk makan, tetapi hasilnya bisa membiayai hidup sehari-hari dan membiayai anak untuk sekolah dan kehidupan petani mengalami peningkatan menjadi sasaran Pemerintah Kabupaten Pontianak untuk pembangunan ekonomi Kabupaten Pontianak,” ucapnya.

Sedangkan PPL Sungai Bakau Besar Laut, Ir. Agus Purwono, dikonfirmasi, hasil panen petani Desa Bakau Besar Laut terus meningkat dimana hasil panen dari 175 hekter sawah, setiap satu hekter mampu meproduksi3,5- 4 ton padi. Namun masih ditemukan berapa permasalahan yang dihadapi petani masih kurang kompaknya petani dalam penyemaian dan penanaman padi sehingga waktu panen tidak serempak, tingginya serangan hama seperti tikus, keong mas, lahan pertanian cukup pontensial tetapi perlu diwaspadai pada musim kering kareana masuknya air asin yang menyebabakan kerusakan bangunan irigasi dan saluran dam masih kurangnya alat perontok padi (Power Threser).

“Alhamdullilah, hasil panen musim ini sangat meningkat tidak ada petani yang tidak berhasil dan kita berharap petani terus mengelolah sawahnya dengan baik, palagi di Desa Sungai Bakau Besar Laut ini potensi bangunan lahan cukup luas, harga jual padi cukup tinggi 1kg bisa mencapai Rp 2800 dan akses pasar relatif mudah dan terbuka dan sumber daya petugas penyuluh yang siap memberikan pelayanan bagi para petani,” ucapnya.


1 komentar:

omyosa mengatakan...

MARI KITA BUAT PETANI TERSENYUM KETIKA DATANG PANEN

Petani kita sudah terlanjur memiliki mainset bahwa untuk menghasilkan produk pertanian berarti harus gunakan pupuk dan pestisida kimia. NPK yang terdiri dari Urea, TSP dan KCL serta pestisida kimia pengendali hama sudah merupakan kebutuhan rutin para petani kita.
Produk ini dikenalkan sejak tahun 1969 oleh pemerintah saat itu, karena berdasarkan penelitin tanah kita yang sangat subur ini ternyata kekurangan unsur hara makro (NPK). Setelah +/- 5 tahun dikenalkan dan terlihat peningkatan hasilnya, maka barulah para petani mengikuti cara tanam yang dianjurkan tersebut. Hasil pertanian mencapai puncaknya pada tahun 1985-an. Saat itu Indonesia swasembada pangan.
Petani kita selanjutnya secara fanatis dan turun temurun beranggapan bahwa yang meningkatkan produksi pertanian mereka adalah Urea, TSP dan KCL, mereka lupa bahwa tanah kita juga butuh unsur hara mikro yang pada umumnya terdapat dalam pupuk kandang atau pupuk hijau, sementara yang ditambahkan pada setiap awal musim tanam adalah unsur hara makro NPK dan pengendali hama kimia saja.
Mereka para petani juga lupa, bahwa penggunaan pupuk dan pengendali hama kimia yang tidak bijaksana dan tidak terkendali, sangat merusak lingkungan dan terutama tanah pertanian mereka semakin tidak subur, semakin keras dan hasilnya dari tahun ketahun terus menurun.
Tawaran solusi terbaik untuk para petani Indonesia agar mereka bisa tersenyum ketika panen, maka tidak ada jalan lain, perbaiki sistem pertanian mereka, ubah cara bertani mereka, mari kita kembali kealam.
System of Rice Intensification (SRI) pada tanaman padi yang digencarkan oleh SBY adalah cara bertani yang ramah lingkungan, menghasilkan produk yang terbebas dari unsur-unsur kimia berbahaya, kuantitas dan kualitas hasil juga lebih baik, belum mendapat respon positif dari para petani kita. Mungkin ini walaupun hasilnya sangat menjanjikan, tetapi sangat merepotkan petani dalam teknis budidayanya.
Petani kita sudah terlanjur termanjakan oleh system olah lahan yang praktis dengan menggunakan pupuk dan pestisida kimia, sehingga sangat berat menerima metoda SRI ini. Mungkin tunggu 5 tahun lagi setelah melihat petani tetangganya berhasil menerapkan pola tersebut.
Atau mungkin solusi yang lebih praktis ini dapat diterima oleh para petani kita; yaitu “BERTANI SISTEM GABUNGAN POLA SRI DIPADUKAN DENGAN PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK NASA”. Cara gabungan ini hasilnya tetap ORGANIK yang ramah lingkungan seperti yang dikehendaki oleh pola SRI, tetapi cara pengolahan lahan/tanah lebih praktis, dan hasilnya bisa meningkat 60% — 200% dibanding pola tanam sekarang.

Semoga petani kita bisa tersenyum ketika datang musim panen.

AYOOO PARA PETANI DAN SIAPA SAJA YANG PEDULI PETANI.
SIAPA YANG AKAN MEMULAI?
KALAU TIDAK KITA SIAPA LAGI?
KALAU BUKAN SEKARANG KAPAN LAGI?

GUNAKAN PUPUK DAN PENGENDALI HAMA ORGANIK NASA UNTUK TANAM PADI DAN BERBAGAI KOMODITI.
HASILNYA TETAP ORGANIK.

KUALITAS DAN KUANTITAS SERTA PENGHASILAN PETANI MENINGKAT, RAKYAT MENJADI SEHAT, NEGARA MENJADI KUAT.

Omyosa - Jakarta, 08159927152
papa_260001527@yahoo.co.id