Sabtu, 16 Februari 2008

Generasi Muda Harus Menjadi Pelaku Sejarah


*H. Rahmad Satria, SH, MH

Johan Wahyudi
Borneo Tribune, Mempawah


Bangsa yang besar merupakan bangsa yang menghargai sejarah dan jasa-jasa para pahlawan. Suatu bangsa akan menjadi kecil dan kerdil jika tidak menghargai jasa-jasa para pejuang yang telah merelakan harta dan jiwanya dalam merebut kemerdekaan ini. Melalui momen Hari Pahlawan, 10 November, nanti, generasi muda dapat menjadi pelaku sejarah bukan penonton.

“Jasa para pahlawan perlu kita hargai selain itu dan termasuk menghargai semua budaya yang ada, termasuk hubungan silaturahmi, rasa persatuan dan kesatuan sehingga tidak terjadi perpecahan di mana telah diperjuangkan para Pahlawan terdahulu dalam merebut Negara Kesatuan Republik Indonesia dari penjajah,” kata H Rahmd Satria SH MH.
Ketua DPRD ini mengatakan, dengan hari pahlawan mari kita tingkatkan kesadaran nasionalisme, mencintai dan menghormati para pejuang sehingga kita tidak dikatakan orang yang lupa sejarah.

Oleh karena itu, generasi muda harus bisa menjadi pelaku sejarah bukan menjadi penonton atau pembaca sejarah. Terpenting menjadi pelaku sejarah dengan membuat catatan emas dengan berprestasi di segala bidang baik olahraga, kesenian, ekonomi dan sosial politik untuk mengisi kemerdekaan ini.

“Kita mengangkat sejarah dengan memberikan prestasi terbaik jangan hanya menjadi penonton, membaca buku tapi tidak ada tindakan yang menunjukkan kita sebagai pelaku sejarah. Dimana seorang pelaku sejarah bisa membuat suatu terobosan yang baru dan yang penting bisa berprestasi di bidang sosial dan ilmiah untuk melanjutkan jasa-jasa para pejuang,” katanya.

Momen pesta demokrasi bagi masyarakat Kalbar saat ini yang juga bertepatan di Hari Pahlawan, maka sebagai generasi muda harus bisa menunjukkan semangat kepahlawanan dengan memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan sehingga tidak terjadi perpecahan akibat mendukung salah satu kandidat.

“Dalam Pilkada Gubernur ini bertepatan hari pahlawan ini mari kita tunjukkan semangat kepahlawanan jangan sampai kita terpecah-belah oleh ulah orang-orang yang tidak bertanggung jawab, apalagi hanya memilih satu orang pemimpin Kalbar. Siapapun gubernur terpilih harus kita dukung bersama sepanjang dilakukan sesuai dengan proses demokrasi dan hukum yang berlaku,” katanya.

Selain itu, dia menilai semangat kepahlawanan masyarakat sangat kurang maka dari itu diperlukannya dorong pemerintah untuk memberikan motivasi sehingga jiwa kepahlawanan jangan sampai tenggelam.

“Pemerintah harus bisa mendorong masyarakat untuk mencintai semangat kepahlawanan contohnya dengan memasang bendera merah putih dalam menyambut hari pahlawan sehingga nilai juang, cinta tanah air dan rela berkorban bisa tertanam dalam tubuh masyarakat maka pemerintah harus bisa memotivasi masyarakat yang kadang kala disibukkan oleh aktivitas sehari-hari sehingga semangat jiwa kepahlawanan seakan tenggelam,” ujarnya.□

0 komentar: